Dalam dunia bisnis, istilah startup dan UMKM sering digunakan, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar. Startup umumnya berfokus pada inovasi teknologi dan pertumbuhan yang cepat, sementara UMKM lebih mengutamakan stabilitas bisnis skala kecil hingga menengah.
Lalu, apa kelebihan startup dan UMKM dalam ekosistem bisnis saat ini? Startup menawarkan skalabilitas tinggi, potensi investasi besar, dan inovasi yang terus berkembang, sedangkan UMKM memiliki daya tahan yang lebih kuat dengan model bisnis yang lebih stabil dan dekat dengan pasar lokal.
Memahami perbedaan ini penting agar pelaku usaha dapat memilih jalur yang sesuai dengan visi bisnis mereka. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!
Apa itu Startup dan UMKM?
Startup adalah bisnis rintisan yang berfokus pada pengembangan produk, baik dalam bentuk barang maupun layanan. Bisnis startup lebih mudah mendapatkan pendanaan karena memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sumber pendanaan utama startup berasal dari investor atau venture capital.
Sementara itu, berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM adalah usaha yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha berskala kecil. Klasifikasi UMKM berdasarkan pada beberapa faktor, seperti jumlah omzet tahunan, total aset atau kekayaan, serta jumlah tenaga kerja yang bekerja.
Baca Juga: Cara Mengatasi Mental Block
Apa Saja Perbedaan Startup dan UMKM?
Baik dari segi pengertian startup dan UMKM tentu memiliki keuntungan dan tantangan masing-masing. Oleh karena itu, kenali perbedaan keduanya agar Anda dapat menentukan model bisnis seperti apa yang sesuai dengan tujuan Anda. Berikut adalah beberapa perbedaannya:
1. Pendekatan
Startup berfokus pada inovasi, pengembangan produk atau layanan yang disruptif, dan pertumbuhan yang cepat. Mereka memulai bisnisnya dengan visi yang besar dan mencoba mengubah industri atau menciptakan pasar baru.
Sementara, UMKM berusaha untuk memilih cara terbaik dalam mencari keuntungan. Hal ini yang membuatnya lebih stabil dan berkelanjutan dalam pertumbuhan bisnis daripada startup.
2. Skala Operasional
Startup cenderung memiliki ambisi global atau setidaknya skala nasional. Mereka berusaha untuk mengembangkan model bisnis yang dapat diubah menjadi skala besar dalam jangka waktu yang cukup singkat.
Sementara, UMKM biasanya beroperasi di tingkat lokal atau regional. Mereka melayani pasar yang lebih kecil dan lebih fokus pada pertumbuhan yang stabil, daripada pertumbuhan yang cepat.
3. Sumber Dana
Startup mendapatkan pendanaan dari investor ventura untuk mendukung pertumbuhan mereka. Setelah itu, mereka akan melakukan serangkaian putaran pendanaan sebelum akhirnya mencapai titik impas atau mendapatkan keuntungan.
Sementara UMKM cenderung bergantung pada sumber pendanaan yang lebih tradisional, seperti tabungan pribadi, pinjaman bank, atau bantuan dari keluarga dan teman.
4. Risiko
Tingkat risiko pada startup umumnya lebih tinggi karena model bisnis ini bersifat eksperimental dan inovatif. Hal ini menyebabkan banyak startup mengalami kegagalan dalam waktu yang singkat.
Sementara, UMKM cenderung lebih stabil karena mereka beroperasi dengan model bisnis yang telah terbukti. Meskipun risiko kegagalan tetap ada, mereka cenderung lebih mudah untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Baca Juga: Artificial Intelligence di Kehidupan Sehari-hari
5. Orientasi Pada Pertumbuhan
Startup cenderung memiliki orientasi yang sangat kuat pada pertumbuhan. Bisnis ini mengukur kesuksesan berdasarkan pada seberapa cepat mereka dapat memperluas operasional dan mencapai skala ekonomi.
Sementara, UMKM cenderung lebih fokus pada keberlanjutan bisnis jangka panjang daripada pertumbuhan yang cepat. Mereka lebih peduli dengan keuntungan yang stabil dan kepuasan pelanggan.
6. Penggunaan Teknologi
Startup sangat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka. Mereka menggunakan berbagai platform online, aplikasi seluler, atau analitik data untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Sementara, UMKM mungkin tidak seagresif startup dalam penggunaan teknologi. Masih banyak dari mereka yang tetap menggunakan metode tradisional dalam menjalankan operasional.
7. Fokus Pasar dan Pelanggan
Startup akan selalu mencari celah pasar yang belum dimanfaatkan kebanyakan orang dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Mereka memiliki fokus pada segmen pasar yang lebih spesifik atau mencoba menciptakan pasar baru sepenuhnya.
Sementara, UMKM cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan pasar lokal atau regional yang sudah ada. Mereka akan menawarkan produk atau layanan yang sudah ada dengan harga yang lebih bersaing atau dengan layanan pelanggan yang lebih baik.
Referensi: