4 Jenis-jenis Artificial Intelligence (AI) untuk Memudahkan Operasional Bisnis
Bayangkan sebuah bisnis yang dapat menganalisis data dalam hitungan detik, mengotomatisasi tugas berulang, dan memberikan prediksi akurat untuk strategi masa depan. Semua itu kini menjadi mungkin berkat peran AI dalam dunia bisnis.
AI telah merevolusi berbagai sektor dengan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan manusia, serta membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Simak artikel ini untuk memahami jenis-jenis AI dalam bisnis yang dapat membantu memudahkan operasional perusahaan Anda!
1. Reactive Machines
Reactive machines atau mesin reaktif merupakan sistem yang merespons secara langsung terhadap input atau stimulus yang diberikan. Pendekatan ini terinspirasi oleh konsep perilaku reaktif yang ditemukan dalam sistem biologis, di mana respon terhadap input spesifik dipicu oleh kondisi langsung dan tidak memerlukan pemahaman tentang konteks yang lebih luas.
Mesin reaktif umumnya berfokus pada tugas-tugas yang lebih terbatas dan terdefinisi dengan baik, seperti permainan video atau kendaraan otonom. Jenis AI ini menggunakan aturan sederhana atau model yang telah diprogram secara eksplisit untuk menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.
Baca Juga: AI di Kehidupan Sehari – hari
2. Limited Memory
Jenis AI ini merupakan sistem yang memiliki keterbatasan dalam menyimpan dan mengakses data. Dalam konteks ini, “memori” mengacu pada kapasitas sistem untuk menyimpan informasi terkait tugas yang diberikan kepadanya.
Contoh umum dari AI dalam industri dan bisnis modern dengan memori terbatas adalah di mana mobil hanya bisa menyimpan data tentang lingkungannya dalam jangka waktu tertentu. AI mungkin mempertimbangkan rute, objek di sekitarnya, serta peraturan lalu lintas, tetapi tidak menyimpan data historis panjang tentang setiap perjalanan sebelumnya.
3. Theory of Mind
Teori pikiran (Theory of Mind) merupakan kemampuan suatu sistem artificial intelligence (AI) untuk operasional bisnis memahami, meramalkan, memperkirakan pemikiran, niat, dan keyakinan orang lain atau entitas lainnya.
Hal ini melibatkan pengembangan model yang kompleks untuk merepresentasikan keadaan mental entitas lainnya, agar memungkinkan AI untuk mengambil keputusan dan berinteraksi secara lebih intuitif dan efektif. Misalnya dalam pengaturan meeting atau negosiasi dengan pihak lain.
Baca Juga: Kelemahan ChatGPT
4. Self-Awareness
Pada tingkat yang lebih sederhana, jenis AI self-awareness mungkin mencakup kemampuan untuk mendeteksi dan merespons kondisi internal seperti tingkat kinerja atau kerusakan pada komponen perangkat keras.
Tetapi, pada tingkat yang lebih kompleks, self-awareness bisa berarti kemampuan untuk memantau dan mengoptimalkan strategi belajar, mengenali kekurangan atau kesalahan dalam pemrosesan informasi, atau bahkan memiliki kesadaran akan konteks sosial dan moral dalam pengambilan keputusan.
Referensi: