Dalam ekosistem startup, terdapat beberapa model bisnis yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan baru. Tiga model yang umum ditemui adalah Venture Builder, Startup Accelerator, dan Startup Incubator.
Meskipun ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu mempercepat kesuksesan startup, namun mereka memiliki beberapa perbedaan dalam pendekatan dan cara mendukung perusahaan baru.
Artikel ini akan membahas satu per satu perbedaan ketiganya. Simak hingga selesai!
1. Venture Builder:
Venture Builder, atau juga dikenal sebagai Studio Startup, adalah entitas bisnis yang menciptakan perusahaan baru dari awal. Mereka mengidentifikasi ide, membentuk tim, dan memberikan modal awal untuk membangun bisnis.
Venture Builder berfungsi sebagai “co-founder” yang memegang kendali dalam mengembangkan produk dan strategi bisnis. Mereka juga aktif terlibat dalam setiap tahap pengembangan startup tersebut.
Baca Juga:
Model ini memungkinkan pengusaha untuk fokus pada eksekusi ide, tanpa harus mengatasi banyak tantangan awal, seperti perolehan modal dan pembentukan tim.
2. Startup Accelerator
Startup Accelerator adalah program intensif yang memberikan dukungan dan bimbingan kepada startup yang sudah berdiri. Biasanya, program ini memiliki durasi tertentu (beberapa bulan) dan berfokus pada pertumbuhan cepat.
Accelerator akan memberikan pelatihan, sumber daya, dan koneksi ke jaringan yang luas. Startup juga akan mendapatkan akses ke mentor yang berpengalaman, peluang untuk presentasi kepada investor, dan dukungan dalam mempercepat pengembangan produk dan peluncurannya. Setelah itu, accelerator akan memeroleh saham kecil dari startup sebagai imbalan atas layanan mereka.
3. Startup Incubator
Terakhir, yaitu Startup Incubator, merupakan program atau fasilitas yang menyediakan lingkungan kerja bersama, sumber daya, dan bimbingan kepada startup. Fokusnya lebih kepada mendukung fase awal perkembangan bisnis.
Incubator akan membantu startup dengan cara menyediakan ruang kerja, mentorship, dan akses ke sumber daya, seperti perpustakaan, laboratorium, atau peralatan khusus. Dengan bantuan tersebut, startup dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, berbagi pengalaman dengan perusahaan lain, dan mendapatkan bimbingan untuk mengatasi tantangan awal.
Baca Juga:
2 Teknologi Travelling di Masa Depan
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Venture Builder, Startup Accelerator, dan Startup Incubator, memiliki peran yang berbeda dalam mendukung pertumbuhan startup.
Ketiga model tersebut sama-sama penting, tergantung pada kebutuhan spesifik startup dan pendirinya. Beberapa mungkin memilih Venture Builder untuk mendapatkan dukungan penuh dalam pembentukan bisnis, sementara yang lain mungkin memilih Accelerator atau Incubator untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan tambahan dalam fase tertentu perkembangan bisnis mereka.
Nusatek hadir sebagai Venture Builder untuk Anda yang ingin membangun startup dengan teknologi terkini, sesuai dengan permintaan pasar. Untuk informasi lengkapnya, silakan kunjungi nusatek.id