Dalam dunia bisnis startup, istilah seperti Unicorn, Decacorn, hingga Hectocorn sudah tidak asing lagi. Setiap tingkatan ini menunjukkan nilai valuasi sebuah startup yang mencerminkan seberapa besar dampak, pertumbuhan, dan potensi yang dimilikinya di pasar.
Memahami tingkatan bisnis startup menurut valuasi dapat membantu mengenali posisi sebuah perusahaan dalam siklus pertumbuhannya. Hal ini penting, terutama bagi investor, pelaku bisnis, maupun Anda yang ingin memulai startup sendiri. Oleh karena itu, simak artikel ini untuk mengenal apa saja tingkatan startup dan apa yang membedakan masing-masing levelnya.
Ringkasan
|
1. Cockroach Startup

Tahap awal dalam dunia startup dikenal sebagai tingkatan Cockroach. Nama ini diambil dari kata “kecoa” yang menggambarkan perusahaan kecil yang tangguh. Startup pada level ini umumnya masih memiliki valuasi rendah, tetapi memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan bisnisnya.
Di tahap ini, para pendiri biasanya sangat aktif mencari peluang pendanaan dan berusaha keras menarik perhatian investor untuk mendukung pertumbuhan perusahaan mereka.
2. Pony Startup

Tingkatan startup berikutnya adalah Ponies, terinspirasi dari kuda poni. Startup di level ini memiliki valuasi sekitar 140 miliar rupiah dan sudah mulai menunjukkan kestabilan dalam operasionalnya.
Jika mampu mempertahankan performa dan menarik investor, peluang untuk naik ke level yang lebih tinggi semakin besar karena valuasi cenderung meningkat seiring kepercayaan pasar.
3. Centaurs Startup

Salah satu tingkatan bisnis startup lainnya adalah Centaurs yang berasal dari makhluk mitologi setengah manusia setengah kuda. Startup pada level ini harus memiliki valuasi minimal 1,4 triliun rupiah.
Dengan nilai sebesar itu, perusahaan mulai mendapatkan perhatian investor besar yang siap memberikan pendanaan lebih untuk mendorong pertumbuhan ke tahap selanjutnya.
4. Unicorn Startup

Startup yang menyandang status Unicorn memiliki valuasi lebih dari 14 triliun rupiah. Istilah “Unicorn” merujuk pada makhluk mitos langka, menggambarkan betapa jarangnya perusahaan yang bisa mencapai level ini.
Contoh dari startup Unicorn di Indonesia adalah Tokopedia dan Xendit, yang berhasil menarik pendanaan besar berkat inovasi dan pertumbuhan pengguna yang konsisten.
5. Decacorn Startup

Startup di level Decacorn memiliki valuasi minimal 140 triliun rupiah dan hanya segelintir perusahaan di dunia yang bisa mencapainya. Status ini menjadi bukti dominasi dan kepercayaan pasar yang sangat tinggi terhadap perusahaan tersebut.
Contoh tingkatan startup Decacorn adalah ByteDance dan Stripe, yang keduanya dikenal sebagai pemimpin global dalam industri teknologi dan keuangan digital.
6. Hectocorn Startup

Tingkatan tertinggi dalam dunia startup adalah Hectocorn, dengan valuasi minimal sebesar 1.400 triliun rupiah atau 100 miliar dollar AS. Hanya perusahaan raksasa dengan skala global yang mampu menembus level ini.
Beberapa perusahaan yang berhasil masuk dalam daftar Hectocorn di antaranya adalah Apple, Google, dan Microsoft.
Kesimpulan
Tingkatan startup berdasarkan valuasinya membantu menggambarkan sejauh mana perkembangan dan kekuatan finansial suatu perusahaan rintisan. Masing-masing tingkatan juga menunjukkan potensi bisnis dan daya tariknya di mata investor.
Memahami klasifikasi ini penting bagi pelaku bisnis, investor, maupun masyarakat umum untuk mengetahui posisi dan kapabilitas suatu startup. Selain menandakan kematangan bisnis, tingkatan valuasi juga menjadi indikator seberapa besar dampak dan pengaruh perusahaan tersebut dalam industri maupun pasar global.
Referensi:
https://www.idntimes.com/business/economy/mengenal-istilah-di-dunia-startup-c1c2-01-6dm94-tqjxh8
https://ngalup.co/artikel/6-tingkatan-startup-berdasarkan-nilai-valuasinya
FAQ
Tingkatan startup berdasarkan valuasi adalah klasifikasi perusahaan rintisan berdasarkan besarnya nilai valuasi mereka.
Unicorn adalah startup dengan valuasi di atas 1 miliar dolar AS atau sekitar lebih dari 14 triliun rupiah.
Startup dapat meningkatkan valuasi dengan membuktikan pertumbuhan pengguna, peningkatan pendapatan, inovasi produk, memperkuat posisi di pasar, dan mendapatkan pendanaan dari investor strategis.