Propertek Hadir sebagai Sistem Pengelolaan Properti di Indonesia dengan Teknologi Canggih

Jakarta, Februari 2024 – Propertek diberikan kesempatan untuk memberikan pengalaman serta pengetahuan terkait pengelolaan properti di Indonesia. CEO Propertek, Bapak Syamsul Mutaqin menyampaikan sejumlah pemaparan yang menarik terkait pengelolaan properti yang tidak lagi konvensional. Dalam dunia yang semakin digital, pengelolaan properti konvensional di Indonesia, yang masih banyak mengandalkan sistem manual dan kertas, kini menghadapi tantangan besar. 

Berangkat dari hal tersebut, Propertek muncul sebagai solusi dalam mengelola berbagai jenis properti, mulai dari perkantoran, apartemen, hingga kawasan industri. Tradisionalnya proses pengelolaan properti di negara ini sering kali melibatkan penggunaan Excel untuk berbagai kebutuhan operasional properti. Ini bukan hanya menambah beban kerja pengelola, namun juga menimbulkan ketidakpuasan di sisi tenant. Bayangkan, pengelola apartemen dengan lebih dari 1000 unit harus menerbitkan ribuan invoice setiap bulannya secara manual. Keadaan demikian tentunya membutuhkan solusi inovatif.

Memasuki era baru pengelolaan properti, Propertek hadir untuk efisiensi waktu proses yang biasanya memakan waktu lama menjadi lebih cepat. Dengan menyediakan sistem integrasi yang mencakup tidak hanya software, tapi juga hardware, Propertek menjanjikan kemudahan dan kecepatan dalam setiap aspek pengelolaan properti.

Software yang ditawarkan oleh Propertek mencakup Sistem Manajemen Properti yang memiliki lebih dari 20 modul menyesuaikan kebutuhan properti. Dari sisi hardware, Propertek menyediakan solusi pembayaran yang fleksibel, memungkinkan transaksi online atau pun offline melalui kartu kredit & mesin EDC, mengeliminasi kebutuhan kasir dan penggunaan kertas.

Feedback dari pengguna Propertek sangat positif. Banyak yang merasakan peningkatan efisiensi, baik dalam hal biaya maupun waktu. Penggunaan kertas yang berkurang dan sistem berlangganan bulanan (system as a service) menunjukkan bahwa Propertek tidak hanya memudahkan proses kerja tapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Saat ini, Propertek telah menjangkau empat kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya. Dengan demografi apartemen yang terus meningkat, peluang bisnis untuk Propertek tampak sangat cerah, menjanjikan era baru dalam pengelolaan properti yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan teknologi terdepan.

Inovasi Propertek dalam pengelolaan properti di Indonesia bukan hanya membuka jalan bagi efisiensi operasional tetapi juga menandai langkah besar menuju transformasi digital di industri properti. Dengan terus menerus berinovasi dan mengadaptasi teknologi terbaru, Propertek siap menghadapi pengelolaan properti yang kompleks.

Read More

Mengenal 3 Jenis Venture Builder untuk Perusahaan Startup

Venture builder merupakan model bisnis yang bertujuan untuk membangun perusahaan baru dari awal, dengan menggunakan sumber daya dan keahlian yang ada. Dalam model ini, sebuah perusahaan induk atau “builder” mengidentifikasi peluang atau ide bisnis yang menarik. Kemudian, membangun tim dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan ide tersebut menjadi bisnis yang sukses. 

Builder ini biasanya memiliki keahlian dalam berbagai bidang, seperti teknologi, pemasaran, dan manajemen. Mereka menggunakan keahliannya itu untuk membantu mengembangkan perusahaan baru (startup).

Dalam menerapkan model ini, venture builder memiliki 3 jenis yang didasarkan oleh beberapa hal. Untuk mengetahui informasinya, mari simak penjelasannya di bawah ini!

Jenis-jenis Venture Builder

Venture builder dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang dibagi berdasarkan tiga hal, yaitu cara menghimpun dana, cara pemberian dana, dan kepemilikan dana.

1. Berdasarkan Cara Menghimpun Dana

1. Venture Builder yang Dikelola oleh Perusahaan Induk

Jenis Venture Builder ini dilakukan oleh perusahaan induk yang memiliki portofolio bisnis yang baik dan menggunakan keuntungan dari bisnis utama mereka untuk membantu startup.

2. Venture Builder yang Menghimpun Dana dari Investor Eksternal

Venture builder akan berusaha menghimpun dana dari investor eksternal, seperti dana ventura atau investor swasta. Mereka akan memanfaatkan dana yang telah didapatkan untuk menghimpun tim manajemen, agar dapat membantu startup bertumbuh.

2. Berdasarkan Cara Pemberian Dana

1. Corporate Venture Builder

Jenis venture builder ini dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan besar atau korporasi. Mereka menggunakan sumber daya dan keahlian yang ada di dalam perusahaan untuk membangun startup

Hal ini dikarenakan corporate venture builder biasanya memiliki akses modal yang besar dan jaringan yang luas, sehingga memungkinkan mereka untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan baru.

2. Independent Venture Builder

Jenis venture builder ini dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau kelompok individu yang independen dari perusahaan besar. Mereka menggunakan modal sendiri atau dari investor eksternal untuk membangun startup

3. Hybrid Venture Builder

Jenis venture builder ini merupakan kombinasi dari corporate venture builder dan independent venture builder. Mereka dapat menggunakan sumber daya dan keahlian yang ada di dalam perusahaan besar, namun juga memiliki fleksibilitas untuk bekerja dengan perusahaan kecil dan startup

Hybrid venture builder biasanya memiliki akses modal yang besar dan jaringan yang luas, namun juga memiliki kebebasan yang lebih besar dalam memilih proyek yang akan dikerjakan.

4. Accelerator

Jenis venture builder ini berupaya untuk mempercepat pertumbuhan startup dengan memberikan akses ke sumber daya, mentorship, dan jaringan yang luas. Mereka biasanya memberikan dana awal dan bantuan operasional kepada perusahaan baru, namun tidak memiliki kepemilikan langsung dalam perusahaan tersebut. 

3. Berdasarkan Kepemilikan Dana

1. Perusahaan modal ventura swasta

Jenis perusahaan yang belum terdaftar di bursa saham dan masih bersifat tertutup. Artinya, perusahaan ini belum menjual sahamnya kepada publik.

2. Perusahaan modal ventura publik

Perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada publik dan terdaftar di bursa saham.

3. Perusahaan modal ventura afiliasi bank

Perusahaan yang didirikan oleh beberapa bank atau lembaga keuangan. Mereka sering memiliki surplus dana dan tujuan bisnis yang spesifik.

4. Perusahaan modal ventura konglomerat

Perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan besar yang beroperasi di berbagai sektor.

Read More

Kick Off Meeting & Kerja Sama bersama LSP MSDM Unggul Indonesia

Jakarta, Februari 2024 – Sebuah inisiatif signifikan baru yaitu kerja sama strategis antara Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) MSDM Unggul Indonesia dengan NAS Online. Kick off meeting ini menegaskan komitmen bersama untuk mengembangkan kompetensi SDM yang berkualitas di Indonesia.

Kerja sama dengan LSP MSDM Unggul Indonesia ini diharapkan dapat menjadi katalisator dalam mendorong standar kompetensi yang lebih tinggi serta memfasilitasi pengakuan keahlian profesional secara nasional & internasional.

Dalam kick off meeting tersebut, dibahas berbagai strategi untuk implementasi program sertifikasi kompetensi yang akan dilaksanakan. Selain itu, kerja sama antara LSP MSDM Unggul Indonesia dengan NAS Online sebagai upaya untuk efisiensi segala aspek yang ada dalam proses sertifikasi & asesmen jarak jauh sesuai dengan regulasi BNSP.

Read More

Propertek Terpilih dalam 17 Besar Startup pada Startup Studio Indonesia #Batch 8

Jakarta, Februari 2024 – Dalam panggung kompetisi startup yang diadakan Startup Studio Indonesia yang semakin kompetitif, Propertek berhasil lulus sebagai salah satu dari 17 startup terpilih dalam Startup Studio Indonesia #Batch 8. Startup Studio Indonesia sendiri adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memfasilitasi startup digital yang sedang dalam proses mencapai tahap product-market fit dengan traction yang menjanjikan. 

Inisiatif pemerintah ini telah berperan bagi banyak perusahaan rintisan untuk berkembang dan berinovasi. Dengan terpilihnya Propertek dalam batch ke-8 ini, startup yang berfokus pada teknologi properti tersebut mendapatkan kesempatan emas untuk memperluas jaringan, mendapat bimbingan dari para ahli industri, serta akses ke sumber daya yang akan mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.

Keberhasilan Propertek menawarkan perspektif baru tentang bagaimana teknologi dapat mengubah industri properti tradisional menjadi lebih transparan, efisien, digital, dan mudah diakses. Hal ini tidak hanya membantu perusahaan properti dalam mengelola portofolio mereka dengan lebih baik, tetapi juga memberikan keuntungan kompetitif dalam memahami dinamika pasar dengan bantuan data dan analitik yang canggih.

Dengan dukungan penuh dari Startup Studio Indonesia, Propertek siap untuk melangkah lebih jauh dalam mewujudkan visi mereka untuk memodernisasi pengelolaan properti di Indonesia. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan Propertek, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi dan teknologi adalah kunci utama dalam mengatasi tantangan di sektor properti.

Read More
Male graphic designer holding spiral notepad with a text

7 Perbedaan Startup dan UMKM yang Wajib Diketahui

Dalam dunia bisnis, istilah Startup dan UMKM sering digunakan secara bergantian atau bahkan disalahartikan sebagai satu hal yang sama. Meskipun keduanya beroperasi di ranah usaha yang relatif kecil, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara startup dan UMKM. 

Artikel ini akan menguraikan perbedaan utama antara kedua jenis bisnis tersebut satu per satu. Simak hingga selesai, ya!

Perbedaan Startup dan UMKM

Baik startup maupun UMKM tentu memiliki keuntungan dan tantangan mereka masing-masing. Oleh karena itu, kenali perbedaan keduanya agar Anda dapat menentukan model bisnis seperti apa yang sesuai dengan tujuan Anda.

Baca Juga:

Cara Mengatasi Mental Block

1. Pengertian dan Pendekatan

Startup adalah perusahaan rintisan yang berfokus pada inovasi, pengembangan produk atau layanan yang disruptif, dan pertumbuhan yang cepat. Mereka memulai bisnisnya dengan visi yang besar dan mencoba mengubah industri atau menciptakan pasar baru.

Sementara, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan usaha lokal yang memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Berbeda dengan startup yang wajib memerlukan inovasi, mereka berusaha untuk memilih cara terbaik dalam mencari keuntungan. Hal inilah yang membuatnya lebih stabil dan berkelanjutan dalam pertumbuhan bisnis, dibandingkan startup.

2. Skala Operasional

Startup cenderung memiliki ambisi global atau setidaknya skala nasional. Mereka berusaha untuk mengembangkan model bisnis yang dapat diubah menjadi skala besar dalam jangka waktu yang cukup singkat.

Sementara, UMKM biasanya beroperasi di tingkat lokal atau regional. Mereka melayani pasar yang lebih kecil dan lebih fokus pada pertumbuhan yang stabil, daripada pertumbuhan yang cepat.

3. Sumber Dana

Startup mendapatkan pendanaan dari investor ventura atau modal ventura untuk mendukung pertumbuhan mereka. Setelah itu, mereka akan melakukan serangkaian putaran pendanaan sebelum akhirnya mencapai titik impas atau mendapatkan keuntungan.

Sementara UMKM cenderung bergantung pada sumber pendanaan yang lebih tradisional, seperti tabungan pribadi, pinjaman bank, atau bantuan dari keluarga dan teman.

4. Risiko

Tingkat risiko pada Startup biasanya lebih tinggi karena model bisnis ini  bersifat eksperimental dan inovatif. Sudah banyak startup yang mengalami kegagalan dalam waktu yang singkat.

Sementara, UMKM cenderung lebih stabil karena mereka beroperasi dengan model bisnis yang telah terbukti. Meskipun risiko kegagalan tetap ada, namun mereka cenderung lebih mudah untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Baca Juga:

Artificial Intelligence di Kehidupan Sehari-hari

5. Orientasi Pada Pertumbuhan

Startup cenderung memiliki orientasi yang sangat kuat pada pertumbuhan. Bisnis ini mengukur kesuksesan berdasarkan pada seberapa cepat mereka dapat memperluas operasional dan mencapai skala ekonomi.

Sementara, UMKM cenderung lebih fokus pada keberlanjutan bisnis jangka panjang daripada pertumbuhan yang cepat. Mereka lebih peduli dengan keuntungan yang stabil dan kepuasan pelanggan.

6. Penggunaan Teknologi

Startup sangat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka. Mereka menggunakan berbagai platform online, aplikasi seluler, atau analitik data untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Sementara, UMKM mungkin tidak seagresif startup dalam penggunaan teknologi. Masih banyak dari mereka yang tetap menggunakan metode tradisional dalam menjalankan operasional.

7. Fokus Pasar dan Pelanggan

Startup akan selalu mencari celah pasar yang belum dimanfaatkan kebanyakan orang dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Mereka memiliki fokus pada segmen pasar yang lebih spesifik atau mencoba menciptakan pasar baru sepenuhnya.

Sementara, UMKM cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan pasar lokal atau regional yang sudah ada. Mereka akan menawarkan produk atau layanan yang sudah ada dengan harga yang lebih bersaing atau dengan layanan pelanggan yang lebih baik.

Sumber Referensi:

Small Business dengan Startup, Apa Bedanya?

Read More

Membangun Masa Depan SDM Indonesia yang Kompeten bersama NAS Online & LSP Pelatih SDM Bangun Negeri

Jakarta, Februari 2024 – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pelatih SDM Bangun Negeri bersama NAS Online resmi bekerjasama & melaksanakan Kick Off Meeting. Pertemuan ini menunjukkan komitmen bersama kedua belah pihak untuk memajukan kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi.

Kerja sama ini dirancang untuk memberdayakan tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang relevan dan sertifikasi profesi yang diakui, melalui efisiensi proses sertifikasi, yang akan memudahkan Admin LSP, TUK, Asesor, serta Asesi sesuai dengan regulasi BNSP. 

Upaya meningkatkan kualitas & kompetensi SDM Indonesia ditandai dengan kerja sama ini. Melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, kedua belah pihak bertekad untuk membawa perubahan positif dalam pembangunan SDM di Indonesia, mempersiapkan tenaga kerja yang tidak hanya kompeten tapi juga siap menghadapi tantangan masa depan.

Read More

Judul berita: MOaja Siap Penuhi Kebutuhan & Keinginan The Aspen Peak Residence

Jakarta, Januari 2024  – The Aspen Peak Residence terletak di lokasi strategis dengan akses mudah ke berbagai fasilitas penting dan pusat bisnis. Oleh karena itu, MOaja hadir untuk menunjang keinginan & kebutuhan MO-ers di sana. 

Para penghuni di The Aspen Peak Residence tak perlu sulit lagi untuk membayar tagihan IPL, reservasi fasilitas, hingga membuat laporan apabila ada kerusakan unit/butuh renovasi. Semuanya bisa didapetin di MOaja! 

Kemitraan antara The Aspen Peak Residence dan MOaja membawa solusi inovatif dalam manajemen properti, mengintegrasikan teknologi digital untuk memudahkan penghuni dalam mengelola berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka. Dengan aplikasi MOaja, penghuni dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan tanpa perlu meninggalkan kenyamanan unit mereka.

Read More

Go Live bersama Apartement Begawan Malang

Beberapa hari yang lalu, tanggal 5 Februari 2024 Propertek melaksanakan Go Live bersama Apartemen Begawan Malang ✨

Apartemen Begawan Malang menggunakan fitur Property, Tenancy, Invoice, Accounting, Helpdesk, Announcement, dan Email dari Propertek.

Kedepannya, pencatatan terkait complain & request tenant dapat terorganisir dengan rapih, proses pembuatan billing & pencatatan keuangan yang digital.

Read More

Kick Off Meeting Apartement Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya

Telah terlaksana Kick Off Meeting pada tanggal 2 Februari 2024. Dalam hal ini, Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya menggunakan Modul Hospitality & Accounting dari Propertek dalam urusan operasionalnya.

Adapun modul tersebut berisikan Property, Tenancy, Billing, Accounting, Helpdesk, Email , Annoucement, Virtual Product, yang semuanya memberikan kemudahan pada pengelolaan properti, khususnya apartemen.

Terima kasih Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya atas kepercayaannya kepada Propertek!

Read More

Ketahui Perbedaan Venture Builder, Startup Accelerator, dan Startup Incubator

Dalam ekosistem startup, terdapat beberapa model bisnis yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan baru. Tiga model yang umum ditemui adalah Venture Builder, Startup Accelerator, dan Startup Incubator. 

Meskipun ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu mempercepat kesuksesan startup, namun mereka memiliki beberapa perbedaan dalam pendekatan dan cara mendukung perusahaan baru. 

Artikel ini akan membahas satu per satu perbedaan ketiganya. Simak hingga selesai!

1. Venture Builder: 

Venture Builder, atau juga dikenal sebagai Studio Startup, adalah entitas bisnis yang menciptakan perusahaan baru dari awal. Mereka mengidentifikasi ide, membentuk tim, dan memberikan modal awal untuk membangun bisnis.

Venture Builder berfungsi sebagai “co-founder” yang memegang kendali dalam mengembangkan produk dan strategi bisnis. Mereka juga aktif terlibat dalam setiap tahap pengembangan startup tersebut.

Baca Juga:

Ketahui Cara Kerja VPN

Model ini memungkinkan pengusaha untuk fokus pada eksekusi ide, tanpa harus mengatasi banyak tantangan awal, seperti perolehan modal dan pembentukan tim.

2. Startup Accelerator

Startup Accelerator adalah program intensif yang memberikan dukungan dan bimbingan kepada startup yang sudah berdiri. Biasanya, program ini memiliki durasi tertentu (beberapa bulan) dan berfokus pada pertumbuhan cepat.

Accelerator akan memberikan pelatihan, sumber daya, dan koneksi ke jaringan yang luas. Startup juga akan mendapatkan akses ke mentor yang berpengalaman, peluang untuk presentasi kepada investor, dan dukungan dalam mempercepat pengembangan produk dan peluncurannya. Setelah itu, accelerator akan memeroleh saham kecil dari startup sebagai imbalan atas layanan mereka. 

3. Startup Incubator

Terakhir, yaitu Startup Incubator, merupakan program atau fasilitas yang menyediakan lingkungan kerja bersama, sumber daya, dan bimbingan kepada startup. Fokusnya lebih kepada mendukung fase awal perkembangan bisnis.

Incubator akan membantu startup dengan cara menyediakan ruang kerja, mentorship, dan akses ke sumber daya, seperti perpustakaan, laboratorium, atau peralatan khusus. Dengan bantuan tersebut, startup dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, berbagi pengalaman dengan perusahaan lain, dan mendapatkan bimbingan untuk mengatasi tantangan awal.

Baca Juga:

2 Teknologi Travelling di Masa Depan

Penutup

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Venture Builder, Startup Accelerator, dan Startup Incubator, memiliki peran yang berbeda dalam mendukung pertumbuhan startup

Ketiga model tersebut sama-sama penting, tergantung pada kebutuhan spesifik startup dan pendirinya. Beberapa mungkin memilih Venture Builder untuk mendapatkan dukungan penuh dalam pembentukan bisnis, sementara yang lain mungkin memilih Accelerator atau Incubator untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan tambahan dalam fase tertentu perkembangan bisnis mereka.
Nusatek hadir sebagai Venture Builder untuk Anda yang ingin membangun startup dengan teknologi terkini, sesuai dengan permintaan pasar. Untuk informasi lengkapnya, silakan kunjungi nusatek.id

Read More